Thursday, 21 May 2015



Contoh Makalah Olahraga Lempar Lembing
DISUSUN OLEH
       Annisa N : 6612002
  ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK DARUSSALAM 
i
KATA PENGANTAR
           Assalamualaikum wr.wb.
          Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan tugas  makalah ini tepat pada waktunya.
          Dalam upaya membantu pembaca untuk menambah ataupun memberikan sedikit tambahan tentang BELAJAR MOTORIK pembahasan “LEMPAR LEMBING” yang insyah ALLAH saya muat dalam makalah ini.
 Saya  menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari segi yang lain sebagainya.Maka dari itu,saya  mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca.
            Akhirnya tiada yang patut saya ucapkan selain kata terima kasih kepada pihak yang  telah membantu dalam pembuatan makalah ini serta para pembaca yang memberikan kritik dan saran pada penyusunan makalah ini.
                                                                                                                             Makassar, 21 MEI 2012
Penyusun
                                                                ii
                                                       DAFTAR ISI
HALAMAN
Halaman sampul …………………………………………………………………………i
Kata Pengantar...................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
Sejarah Olahraga Lempar Lembing..................................................................................iii
 PENDAHULUAN.......................................................................,................................,,1
1.      Latar Belakang….……………………………………………….….………...1
2.      Rumusan Masalah……………….….………………………………………..1
3.      Tujuan Penulisan………………………...…………….……………………..2
4.      Mamfaat Penulisan…………………………………….…………….…….2
5.      Metode Penlisan……………………………………………………………...2
                                                                                                              
 PEMBAHASAN……………………………………………………...…….………….3
      A.    FASE PERTAMA LEMPAR LEMBING………………………………….3
      B.     FASE KEDUA LEMPARLEMBING…………………………………..……4
      C.     FASE KETIGA LEMPAR LEMBING………….………………….....……7
PENUTUP………………………………………………..……………………….…11
A.    Kesimpulan..…………………..…..……………………...…….…... 11
B.     Saran………………………………………….………..……..…...............11
DAFTAR. PUSTAKA……………………………………………………..………….12
                                                                    iii

                             
Sejarah Olahraga Lempar Lembing

Lempar lembing adalah olahraga yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Media olaharaga ini adalah lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil.
Walaupun belum ditemukan catatan sejarah otentik mengenai olahraga lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini telah berkembang sejak zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk olahraga populer. Tak kalah dengan olahraga jenis atletik lainnya, seperti lari, lompat, dan lempar cakram.
Beberapa pakar menyebutkan, lempar lembing diidentikkan dengan aktivitas berburu nenek moyang manusia. Sebagaimana olahraga atletik lainnya, lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum laki-laki pada zaman tersebut.
Aktivitas lempar lembing baru berkembang menjadi suatu olahraga ketika manusia memasuki masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan masa nomaden yang lebih kental dengan aktivitas berburunya. Manusia mulai menetap dengan membangun perkampungan atau perkotaan.
Olahraga lempar lembing juga tercatat dilakukan di beberapa peradaban klasik lainnya. Seperti peradaban Cina dan Mesir (Egypt) Klasik. Namun, tidak sepopuler seperti di Yunani, karena olahraga yang paling diminati di Mesir adalah renang dan memancing.
Dengan dasar ini kemudian disimpulkan, bahwa olahraga lempar lembing berasal dari peradaban Yunani klasik, berakar pada aktivitas berburu leluhur manusia pada zaman purba.

                                                                       iiii 


                                                                          PENDAHULUAN
 
1.       Latar Belakang
Konsep umum belajar motorik : proses/perubahan perilaku gerak akibat pengalaman dan latihan. Perilaku ini mencangkup kognitif, afektif, dan psikomotor.
Konsep spesipik belajar motorik : proses menguasai, menghaluskan, memantapkan → motor ability (kemamapuan mtorik), motor skill (keterampilan motorik)Teknik : prosedur gerak dalam melakukan suatu tugas gerak/model untuk melakukank tugas gerak.
Keterampilan : diperoleh melalui belajar/latihan, merupakan aksi motorik, merupakan kemempuan seseorang melakukan tugas gerak mencapai tujuan tertentu.
Motor ability : kapasitas uang dimiliki seseorang untuk melakukan tugas gerak, yang sudah melakat sejak anak-anak. Tidak perlu dipelajari, bersifat biologis, bakat, dibawa sejak lahir
2.      Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami temukan dan akan kami bahas adalah:
A.    Apa mampaat belajar motorik?
B.     Bagaimana klasifikasinya? Bagaimana karakteristiknya? Faktor apa saja yang mempengaruhi?
                                                                                       1
3.       Tujuan penulisan
a.       Kognitif : verbal Motor mencari hubungan antara gerak yang dilakukan dengan hasil yang dicapai
b.       Fixasi/asosiatif : motor stage Gerakan dilakukan berulang-ulang/dimantapkan. Fase latihan : koreksi, perbaikan oleh guru.
c.       Autonomus : otomatisasi Gerakn dilakukan secara otomatis, keterampilan sudah disempurnakan, tingkat kecemasan berkurang, waktu dan urutan pola otomatis, gangguan lingkungan berkurang.
4.      Manfaat Penulisan
belajar motorik adalah suatu fase yang manggambarkan keadaan penguasaan      keterampilan motorik seseorang dalam melaksanakan gerakan-gerakan olahraga.
           5.      Metode Penulisan

            Metode yang di gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan cara browsing atau mencari   dari internet sebagai bahan dari pembuatan makalah ini.
  
                                                                               2
     A.    FASE PERTAMA  LEMPAR LEMBING
            Tingkat fase pertama belajar motorik adalah suatu fase yang manggambarkan keadaan penguasaan  keterampilan motorik seseorang dalam melaksanakan gerakan-gerakan olahraga. Kemampuan seseorang untuk dapat menguasai keterampilan-keterampilan motorik olah raga berbeda-beda,yang disebabkan oleh antara lain : Perbedaan kemampuan kondisi dan koordinasi yang dimiliki Perbedaan usia Perbedaan pengalaman gerakan Perbedaan jenis kelamin Perbedaan kognitif, Frekwensi latihan dan sebagainya Pembagian fase-fase belajar motorik bukan berdasarkan pada tingkat usia,melainkan pada tingkat kemampuan seseorang dalam penguasaan keterampilan- keterampilan motorik olahraga dalam melaksanakan gerakan-gerakan. Ciri-ciri umum kemampuan fase belajar motorik tingkat pertama Ciri-ciri umum fase belajar motorik tingkat pertama adalah penguasaan kemampuan motorik dalam bentuk kasar,seseorang yang berada pada fase ini hanya mampu melaksanakan gerakan-gerakan yang dituntut.Ciri-ciri umum kemampuan fase belajar motorik tingkat pertama
Penguasaan kemampuan motorik dalam bentuk kasar, seseorang yang berada pada fase ini hanya mampu melaksanakan gerakan-gerakan yang ditunt utbilasituasi dankondisi mendukung.

 
    1.      Pegangan/Grip dan awalan dalam leper lembing :
A.    Pegangan/Grip
Tujuan untuk memegang lembing dengan kuat dan nyaman
Karakteristik teknik :
Ø  Pegangan dengan ibujari dan telunjuk
Ø  Pegangan dengan ibu jari dan jari tengah
Ø  Pegangan dengan telunjuk dan jari tengah
Ø  Lembing diletakkan secara diagonal di tangan
Ø  Telapak tangan mengahadap keatas
Ø  Peganagan tangan rileks
                                             3
B.     Awalan
Tujuan awalan adalah untuk mempercepat gerakan pelempar lembing.
Karak teristik teknik :
Ø  Lembing dipegang horizontal di atasbahu.
Ø  Bagian atas lembing setinggi kepala.
Ø  Lengan tetap stabil (tidak bergerak kedepan atau kebelakang).
Ø  Lari percepatan rileks, terkontrol dan berirama (6-12 langkah).
Ø  Percepatan sampai mencapai kecepatan optimum, yang dipertahankan atau ditingkatkan dalam irama lari 5 langkah.
    B.     FASE KEDUA LEMPAR LEMBING
      Tingkat  fase ke dua dalam ciri-ciri umum fase belajar motorik tingkat kedua ini adalah peningkatan penguasaan kemampuan koordinasi secara halus, yaitu kualitas gerakan yang dilakukan sudah meningkat.
·         ciri-ciri umum fase belaja rmotorik tingkat kedua
peningkatan penguasaan kemampuan koordinasi secara halus, yaitu kualitas gerakan yang dilakukan sudah meningkat.
Perkembangan proses belajar pada fase ini di tandai oleh beberapa kemajuan dan diwarnai oleh beberapa permasaalahan. Kemajuan-kemajuan yang diperoleh antara lain dapat dilihat dari semakin meningkat nyakualitas gerakan.
                                                           4
A.    Fase irama 5 langkah dan pelepasan dalam lempar lembing
a)      Irama 5 langkah
                   Penarikan tujuan untuk menempat kan lembing dengan baik untuk dilepas
Karakteristik teknik:
Ø  Penarikan dimulai pada saat kaki kiri mendarat
Ø  Bahu kiri menghadap kearah lemparan, lengan kiri di tahan di depan untuk keseimbangan
Ø  Lengan lempar di luruskan kebelakang padawak tulangkah 1 dan 2
Ø  Lengan lempar setinggi bahu atau sedikit lebih tinggi setelah
Penarikan
1.      Ujung lembing dekat dengan kepala
      Langkah Implus
            Tujuanya untuk menempatkan dan mempersiap kanba dan untuk   pelepasan.
      Karakteristik teknik :
Ø  Doronan aktif dan datar dari seluruh telapak kaki kiri (tidak kehilangan kecepatan )
Ø  Lutut kanan mengayun ke depan (bukan keatas )
Ø  Badan condong kebelakang tungkai dan togok menyusul lembing
Ø  Bahu kiri dan kepala menghadap arah lemparan
Ø  Poros lengan dan poros bahu lempar parallel
Ø  Langkah implus lebih panjang dari pada langkah pelepasan
                                                                                      5
      Penempatan kaki
            Tujuannya untuk menciptakan kecepatan dan memindahkannya kelembing.
      Karakteristik teknik :
Ø  Irama lari 5 langkah :
Ø  Penarikan, langkah implus, pelepasan
Ø  Kecepatan meningkat sampai tingkat optimum (berdasarkan pada kemampuan individual)
A.    Fase pelepasan
Transisi
Tujuannya untu kmemindah kankecepatan dari tungkai ketogok.
Karakteris tikteknik :
Ø  Kaki kanan di tempatakan datar pada sudut kearah lemparan.
Ø  Tungkai menyusul togok.
Ø  Poros bahu, lembing danpinggang adalah paralel.
Ø  Lutut kanan danpinggang didorong kedepan secara aktif.
Ø  Lengan lempar tetap diluruskan.
            Posis power
Tujuannya untukmemindahkan kecepatan dari togok kebahu.
Karakteristik teknik :
1.      Penempatan kaki kiri adalah aktif dan kokoh.
2.      Sisi kiri diistabilkan.
3.      Togok diangkat da nada gerakan memutar sekitar tung kai kiri.
4.      Otot-otot pada bagian depan badan ditegakkan secara kuat dalam ‘posisi lengkung’.
5.      Bahu lempar mendorong kedepan
6.      Siku lengan lempar berputar kedalam, telapak tangan tetap keatas.
                                                   6
Gerakan lengan akhir
      Tujuannya untuk memindahkan kecepatan daribahu/ lengan kelembing.
Karakteristik teknik :
1.      Siku kanan ditarik kedepan dan keatas di samping kepala.
2.      Togok bergerak kedepan.
3.      Meluruskan siku lengan lempar secara eksplosif.
4.      Sisi kiri badan dihalangi oleh tung kai kiri yang kokoh dan siku kiri yang dibengkokan dekat dengan togok.
5.      Kaki kanan memeli harapan dasisi luarnya dan ditarik kebelakang (1)
6.      Togok sedikit miring kekiri, bahu kanan langsung di atas kaki kiri (2) dan (3)
7.      Bahu lengan lempar berada sedekat mungkin vertical pada saat lepas. (3)
      C.    FASE KETIGA LEMPAR LEMBING
·         ciri-ciri umum fase belajar motorik tingkat ketiga dapat digambarkan sebagai berikut :
            kemampuan prestasi seseorang yang berbedapapat pada fase belajar tingkat ketiga lebih stabil, dan kestabilan prestasi tersebut dapat dilakukan dengan konstan, walaupun di bawah situasi dan kondisi tempat pelaksanaan gerakan yang dipersulit.
·         Ciri umum berikutnya pada fase belajar tingkat ketiga kestabilan prestasi atau unjuk kerja, induvidu yang berada pada fase ini mampun melakukan gerakan-gerakan yang sama secara brulang-ulang, sedangkan kualitas gerakan yang ditampilkan pada setiap kali pengulangan cukup konstan.
1.      Fase pemulihan
Tujuanny auntuk menghentikan gerakan badan kedepan dan menghindari kesalahan.
                                                                                           7
Karakteristik teknik :
1.      Tungkai-tungkai ditukarkan posisinya dengan cepat setelah pelepasan lembing.
2.      Tungkai kanan adalah tungkai bengkok.
3.      Badan bagian atas direndahkan.
4.      Tung kai kiri diayun kebelakang.
5.      Jarak antara kaki dari tungkai penahan kegaris batas lemparan dalah 1,5 – 2,0 m.
Langkah-langkah pengajaran/pelatihan
Langkah1 :
Lemparan kedepan
1.   Memperkenalkan lembing, tindakan keamanan dan pegangan/grip.
2.   Cara menarik lembing, menahan tinggi diatas kepala, menunjuk ketanah dengan sudut dangkal.
3.   Condong badan kebelakang, menambah jarak, ujung dari lembing yang menacap  harus menunjuk kepelempar.
Tujuannya untuk mempercepat lembing sepanjang jalur lurus.
Langkah2 :
Lemparan dengan berdiri
1.   Berdiri kaki terpisah 60-90 cm, kaki menunjuk kearah lemparan.
2.   Tarik lembing, pertahankan telapak berada diatas setinggi bahu.
3.   Angkat sedikit tungkai kiri untuk mengawali gerakan, pertahankan berat badan pada tungkai kanan yang bengkok.
                                                                           8
Tujuannya untuk melempar dari posisi power.
Langkah3 :
Irama 3 langkah dan lempar
1.      Mulailah dengan tungkai kanan kedepan dan lembing ditarik.
2.      Melangkahlah dengan kaki kiri kekiri (seluruh telapak) dan doronglah kelangkah implus ( kaki mendarat cepat satu sesudah yang lain) dan lanjutkan dengan lemparan.
Tujuannya untuk memperkenalkan langkah implus dan dirangkaikan dengan posisi power.
Langkah4 :
5  langkah dan lempar
1.      Mulailah dengan berdiri tertutup dengan lembing dalam posisi ditarik, langkah pertama dengan tungkai kanan.
2.      Mulailah dengan 2 langkah jalan ( nanti 2 langkah lari ) dan irama 3 langkah
3.      Gunakan marka antara untuk dan dastrat danhitungan irama : 1-2-3-4/5
Tujuannya untuk mengembangkan gerakan irama 5 langkah.
Langkah5 :
Awalan penarikan
1.      Latihan penarikan lembing dengan berjalan kemudian dengan jogging.
2.      Manfaatkan poin pengamatan dari samping dan belakanga nuntuk mengontrol posisi lembing.
                                                                                              9
3.      Tetapkan awalan dengan marka start dan marka antara, kemudian tambahkan irama 5 langkah.
Tujuanny auntuk memperkenalkan penarikan lembing dan diimbangi awalan dengan irama 5 langkah.
Langkah 6 :
Rangkaian lempar lembing secara keseluruhan
1.      Rangkaian lengkap dengan control dan koreksi posisi power.
2.      Rangkaian lengkap dengan lembing yang ringan.
3.      Rangkaian lengkap dengan alat yang berbeda ( missal : 200-600 gram, melempar bola atau batu.
Tujuannya untuk meranakai fase-fase kedalam gerakan yang lengkap.
                                                                                                   10
BAB III
PENUTUP
1.       Kesimpulan
Dalam belajar motorik Pencapaian suatu keterampilan dianggap dipengaruhi oleh banyak fakutor. Faktor-faktor tersebut secara umum dibedakan menjadi tiga faktor utama, yaitu faktor proses belajar, faktor pribadi, dan faktor situasional (lingkugan).
2.      Saran-saran
Belajar motorik adalah suatu fase yang menggambarkan keadaan penguasaan keterampilan motorik seseorang dalam dalam melaksanakan gerakan-gerakan olahraga. Bertujan untuk mengoptimalkan semua gerakan sesuai dengan cabang olah raga yang diambil/dilatih, baik tentang penguasaan teknik, taktik, dan mental dalam pencapaian tujuan yang diinginkan

0 komentar:

Post a Comment