Annisa N : 6612002
ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK DARUSSALAM
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan yang Maha Kuasa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas makalah ini tepat
pada waktunya.
Dalam upaya membantu pembaca untuk
menambah ataupun memberikan sedikit tambahan tentang BELAJAR MOTORIK pembahasan
“LEMPAR LEMBING” yang insyah ALLAH saya muat dalam makalah ini.
Saya
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari segi yang lain
sebagainya.Maka dari itu,saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca.
Akhirnya
tiada yang patut saya ucapkan selain kata terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini
serta para pembaca yang memberikan kritik dan saran pada penyusunan makalah ini.
Makassar, 21 MEI
2012
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
Halaman sampul
…………………………………………………………………………i
Kata
Pengantar...................................................................................................................ii
Daftar
Isi...........................................................................................................................iii
Sejarah Olahraga Lempar Lembing..................................................................................iii
PENDAHULUAN.......................................................................,................................,,1
1.
Latar Belakang….……………………………………………….….………...1
2.
Rumusan Masalah……………….….………………………………………..1
3.
Tujuan Penulisan………………………...…………….……………………..2
4.
Mamfaat Penulisan…………………………………….……………….…….2
5.
Metode
Penlisan……………………………………………………………...2
PEMBAHASAN……………………………………………………...…….………….3
A. FASE
PERTAMA LEMPAR LEMBING……………………………………….3
B. FASE
KEDUA LEMPARLEMBING…………………………………..………4
C. FASE
KETIGA LEMPAR LEMBING………….……………………….....……7
PENUTUP………………………………………………..……………………….……11
A. Kesimpulan..……………………..…..………………………...……….…... 11
B. Saran…………………………………………….………..……..…...............11
DAFTAR. PUSTAKA……………………………………………………..………….12
iii
Sejarah Olahraga Lempar Lembing
iiii
Sejarah Olahraga Lempar Lembing
Lempar lembing adalah olahraga yang menuntut kecekatan dan kekuatan
dalam melempar. Media olaharaga ini adalah lembing, yaitu sejenis
tombak, tapi lebih ringan dan kecil.
Walaupun belum ditemukan catatan sejarah otentik mengenai olahraga
lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini telah
berkembang sejak zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk
olahraga populer. Tak kalah dengan olahraga jenis atletik lainnya,
seperti lari, lompat, dan lempar cakram.
Beberapa pakar menyebutkan, lempar lembing diidentikkan dengan aktivitas
berburu nenek moyang manusia. Sebagaimana olahraga atletik lainnya,
lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum laki-laki pada zaman
tersebut.
Aktivitas lempar lembing baru berkembang menjadi suatu olahraga ketika
manusia memasuki masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan masa
nomaden yang lebih kental dengan aktivitas berburunya. Manusia mulai
menetap dengan membangun perkampungan atau perkotaan.
Olahraga lempar lembing juga tercatat dilakukan di beberapa peradaban klasik lainnya. Seperti peradaban Cina dan Mesir (Egypt) Klasik. Namun, tidak sepopuler seperti di Yunani, karena olahraga yang paling diminati di Mesir adalah renang dan memancing.
Dengan dasar ini kemudian disimpulkan, bahwa olahraga lempar lembing
berasal dari peradaban Yunani klasik, berakar pada aktivitas berburu
leluhur manusia pada zaman purba.
iiii
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Konsep umum belajar motorik :
proses/perubahan perilaku gerak akibat pengalaman dan latihan. Perilaku ini
mencangkup kognitif, afektif, dan psikomotor.
Konsep spesipik belajar motorik :
proses menguasai, menghaluskan, memantapkan → motor ability (kemamapuan
mtorik), motor skill (keterampilan motorik)Teknik : prosedur gerak dalam
melakukan suatu tugas gerak/model untuk melakukank tugas gerak.
Keterampilan : diperoleh melalui
belajar/latihan, merupakan aksi motorik, merupakan kemempuan seseorang
melakukan tugas gerak mencapai tujuan tertentu.
Motor
ability : kapasitas uang dimiliki seseorang untuk melakukan tugas gerak, yang
sudah melakat sejak anak-anak. Tidak perlu dipelajari, bersifat biologis,
bakat, dibawa sejak lahir
2. Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah yang kami temukan dan akan kami bahas adalah:
A.
Apa mampaat belajar motorik?
B.
Bagaimana klasifikasinya? Bagaimana karakteristiknya?
Faktor apa saja yang mempengaruhi?
1
3. Tujuan penulisan
a. Kognitif : verbal Motor mencari
hubungan antara gerak yang dilakukan dengan hasil yang dicapai
b. Fixasi/asosiatif : motor stage Gerakan dilakukan
berulang-ulang/dimantapkan. Fase latihan : koreksi, perbaikan oleh guru.
c. Autonomus : otomatisasi Gerakn
dilakukan secara otomatis, keterampilan sudah disempurnakan, tingkat kecemasan
berkurang, waktu dan urutan pola otomatis, gangguan lingkungan berkurang.
4.
Manfaat Penulisan
belajar motorik adalah suatu fase
yang manggambarkan keadaan penguasaan keterampilan motorik seseorang dalam
melaksanakan gerakan-gerakan olahraga.
5.
Metode Penulisan
Metode yang di gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan cara browsing atau mencari dari internet sebagai bahan dari pembuatan makalah ini.
2
A. FASE PERTAMA LEMPAR LEMBING
Tingkat fase pertama belajar motorik adalah suatu fase yang
manggambarkan keadaan penguasaan keterampilan motorik seseorang dalam
melaksanakan gerakan-gerakan olahraga. Kemampuan seseorang untuk dapat
menguasai keterampilan-keterampilan motorik olah raga berbeda-beda,yang
disebabkan oleh antara lain : Perbedaan kemampuan kondisi dan koordinasi yang
dimiliki Perbedaan usia Perbedaan pengalaman gerakan Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan kognitif, Frekwensi latihan dan sebagainya Pembagian fase-fase
belajar motorik bukan berdasarkan pada tingkat usia,melainkan pada tingkat
kemampuan seseorang dalam penguasaan keterampilan- keterampilan motorik
olahraga dalam melaksanakan gerakan-gerakan. Ciri-ciri umum kemampuan fase
belajar motorik tingkat pertama Ciri-ciri umum fase belajar motorik tingkat
pertama adalah penguasaan kemampuan motorik dalam bentuk kasar,seseorang yang
berada pada fase ini hanya mampu melaksanakan gerakan-gerakan yang dituntut.Ciri-ciri
umum kemampuan fase belajar motorik tingkat pertama
Penguasaan kemampuan
motorik dalam bentuk kasar, seseorang yang berada pada fase ini hanya mampu melaksanakan
gerakan-gerakan yang ditunt utbilasituasi dankondisi mendukung.
1.
Pegangan/Grip dan awalan dalam leper
lembing :
A.
Pegangan/Grip
Tujuan untuk memegang lembing dengan kuat
dan nyaman
Karakteristik teknik :
Ø
Pegangan dengan ibujari dan telunjuk
Ø
Pegangan dengan ibu jari dan jari tengah
Ø
Pegangan dengan telunjuk dan jari tengah
Ø
Lembing diletakkan secara diagonal di
tangan
Ø
Telapak tangan mengahadap keatas
Ø
Peganagan tangan rileks
3
B. Awalan
Tujuan awalan adalah untuk
mempercepat gerakan pelempar lembing.
Karak teristik teknik :
Ø
Lembing dipegang horizontal di atasbahu.
Ø
Bagian atas lembing setinggi kepala.
Ø
Lengan tetap stabil (tidak bergerak kedepan
atau kebelakang).
Ø
Lari percepatan rileks, terkontrol dan berirama
(6-12 langkah).
Ø
Percepatan sampai mencapai kecepatan
optimum, yang dipertahankan atau ditingkatkan dalam irama lari 5 langkah.
B. FASE KEDUA LEMPAR
LEMBING
Tingkat fase ke dua dalam ciri-ciri umum fase belajar
motorik tingkat kedua ini adalah peningkatan penguasaan kemampuan koordinasi
secara halus, yaitu kualitas gerakan yang dilakukan sudah meningkat.
·
ciri-ciri umum fase belaja rmotorik tingkat
kedua
peningkatan
penguasaan kemampuan koordinasi secara halus, yaitu kualitas gerakan yang
dilakukan sudah meningkat.
Perkembangan proses
belajar pada fase ini di tandai oleh beberapa kemajuan dan diwarnai oleh beberapa
permasaalahan. Kemajuan-kemajuan yang diperoleh antara lain dapat dilihat dari semakin
meningkat nyakualitas gerakan.
4
A. Fase irama 5 langkah dan pelepasan dalam
lempar lembing
a)
Irama 5 langkah
Penarikan tujuan
untuk menempat kan lembing dengan baik untuk dilepas
Karakteristik teknik:
Ø
Penarikan dimulai pada saat kaki kiri mendarat
Ø
Bahu kiri menghadap kearah lemparan,
lengan kiri di tahan di depan untuk keseimbangan
Ø
Lengan lempar di luruskan kebelakang padawak
tulangkah 1 dan 2
Ø
Lengan lempar setinggi bahu atau sedikit
lebih tinggi setelah
Penarikan
1. Ujung
lembing dekat dengan kepala
Langkah
Implus
Tujuanya untuk menempatkan dan mempersiap
kanba dan untuk pelepasan.
Karakteristik teknik :
Ø Doronan
aktif dan datar dari seluruh telapak kaki kiri (tidak kehilangan kecepatan )
Ø Lutut
kanan mengayun ke depan (bukan keatas )
Ø Badan
condong kebelakang tungkai dan togok menyusul lembing
Ø Bahu
kiri dan kepala menghadap arah lemparan
Ø Poros
lengan dan poros bahu lempar parallel
Ø Langkah
implus lebih panjang dari pada langkah pelepasan
5
Penempatan
kaki
Tujuannya untuk menciptakan kecepatan
dan memindahkannya kelembing.
Karakteristik teknik :
Ø Irama
lari 5 langkah :
Ø Penarikan,
langkah implus, pelepasan
Ø Kecepatan
meningkat sampai tingkat optimum (berdasarkan pada kemampuan individual)
A. Fase
pelepasan
Transisi
Tujuannya untu kmemindah kankecepatan
dari tungkai ketogok.
Karakteris tikteknik :
Ø Kaki
kanan di tempatakan datar pada sudut kearah lemparan.
Ø Tungkai
menyusul togok.
Ø Poros
bahu, lembing danpinggang adalah paralel.
Ø Lutut
kanan danpinggang didorong kedepan secara aktif.
Ø Lengan
lempar tetap diluruskan.
Posis power
Tujuannya
untukmemindahkan kecepatan dari togok kebahu.
Karakteristik
teknik :
1. Penempatan
kaki kiri adalah aktif dan kokoh.
2. Sisi
kiri diistabilkan.
3. Togok
diangkat da nada gerakan memutar sekitar tung kai kiri.
4. Otot-otot
pada bagian depan badan ditegakkan secara kuat dalam ‘posisi lengkung’.
5. Bahu
lempar mendorong kedepan
6. Siku
lengan lempar berputar kedalam, telapak tangan tetap keatas.
6
Gerakan
lengan akhir
Tujuannya
untuk memindahkan kecepatan daribahu/ lengan kelembing.
Karakteristik teknik :
1. Siku
kanan ditarik kedepan dan keatas di samping kepala.
2. Togok
bergerak kedepan.
3. Meluruskan
siku lengan lempar secara eksplosif.
4. Sisi
kiri badan dihalangi oleh tung kai kiri yang kokoh dan siku kiri yang dibengkokan
dekat dengan togok.
5. Kaki
kanan memeli harapan dasisi luarnya dan ditarik kebelakang (1)
6. Togok
sedikit miring kekiri, bahu kanan langsung di atas kaki kiri (2) dan (3)
7. Bahu
lengan lempar berada sedekat mungkin vertical pada saat lepas. (3)
C. FASE KETIGA LEMPAR
LEMBING
·
ciri-ciri umum fase belajar motorik tingkat
ketiga dapat digambarkan sebagai berikut :
kemampuan prestasi seseorang yang
berbedapapat pada fase belajar tingkat ketiga lebih stabil, dan kestabilan prestasi
tersebut dapat dilakukan dengan konstan, walaupun di bawah situasi dan kondisi tempat
pelaksanaan gerakan yang dipersulit.
·
Ciri umum berikutnya pada fase belajar tingkat
ketiga kestabilan prestasi atau unjuk kerja, induvidu yang berada pada fase ini
mampun melakukan gerakan-gerakan yang sama secara brulang-ulang, sedangkan kualitas
gerakan yang ditampilkan pada setiap kali pengulangan cukup konstan.
1. Fase
pemulihan
Tujuanny auntuk menghentikan gerakan
badan kedepan dan menghindari kesalahan.
7
Karakteristik teknik :
1. Tungkai-tungkai
ditukarkan posisinya dengan cepat setelah pelepasan lembing.
2. Tungkai
kanan adalah tungkai bengkok.
3. Badan
bagian atas direndahkan.
4. Tung
kai kiri diayun kebelakang.
5. Jarak
antara kaki dari tungkai penahan kegaris batas lemparan dalah 1,5 – 2,0 m.
Langkah-langkah pengajaran/pelatihan
Langkah1
:
Lemparan kedepan
1. Memperkenalkan
lembing, tindakan keamanan dan pegangan/grip.
2. Cara
menarik lembing, menahan tinggi diatas kepala, menunjuk ketanah dengan sudut dangkal.
3. Condong
badan kebelakang, menambah jarak, ujung dari lembing yang menacap harus menunjuk kepelempar.
Tujuannya untuk mempercepat lembing sepanjang
jalur lurus.
Langkah2
:
Lemparan dengan berdiri
1. Berdiri
kaki terpisah 60-90 cm, kaki menunjuk kearah lemparan.
2. Tarik
lembing, pertahankan telapak berada diatas setinggi bahu.
3. Angkat
sedikit tungkai kiri untuk mengawali gerakan, pertahankan berat badan pada tungkai
kanan yang bengkok.
8
Tujuannya untuk melempar dari posisi
power.
Langkah3
:
Irama 3 langkah dan lempar
1. Mulailah
dengan tungkai kanan kedepan dan lembing ditarik.
2. Melangkahlah
dengan kaki kiri kekiri (seluruh telapak) dan doronglah kelangkah implus ( kaki
mendarat cepat satu sesudah yang lain) dan lanjutkan dengan lemparan.
Tujuannya untuk memperkenalkan langkah implus
dan dirangkaikan dengan posisi power.
Langkah4
:
5 langkah dan lempar
1. Mulailah
dengan berdiri tertutup dengan lembing dalam posisi ditarik, langkah pertama dengan
tungkai kanan.
2. Mulailah
dengan 2 langkah jalan ( nanti 2 langkah lari ) dan irama 3 langkah
3. Gunakan
marka antara untuk dan dastrat danhitungan irama : 1-2-3-4/5
Tujuannya untuk mengembangkan gerakan irama
5 langkah.
Langkah5
:
Awalan penarikan
1. Latihan
penarikan lembing dengan berjalan kemudian dengan jogging.
2. Manfaatkan
poin pengamatan dari samping dan belakanga nuntuk mengontrol posisi lembing.
9
3. Tetapkan
awalan dengan marka start dan marka antara, kemudian tambahkan irama 5 langkah.
Tujuanny auntuk memperkenalkan penarikan
lembing dan diimbangi awalan dengan irama 5 langkah.
Langkah
6 :
Rangkaian lempar lembing secara keseluruhan
1. Rangkaian
lengkap dengan control dan koreksi posisi power.
2. Rangkaian
lengkap dengan lembing yang ringan.
3. Rangkaian
lengkap dengan alat yang berbeda ( missal : 200-600 gram, melempar bola atau batu.
Tujuannya untuk meranakai fase-fase kedalam
gerakan yang lengkap.
10
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam belajar motorik Pencapaian suatu keterampilan dianggap
dipengaruhi oleh banyak fakutor. Faktor-faktor tersebut secara umum dibedakan
menjadi tiga faktor utama, yaitu faktor proses belajar, faktor pribadi, dan
faktor situasional (lingkugan).
2. Saran-saran
Belajar motorik adalah suatu fase
yang menggambarkan keadaan penguasaan keterampilan motorik seseorang dalam
dalam melaksanakan gerakan-gerakan olahraga. Bertujan untuk mengoptimalkan
semua gerakan sesuai dengan cabang olah raga yang diambil/dilatih, baik tentang
penguasaan teknik, taktik, dan mental dalam pencapaian tujuan yang diinginkan
0 komentar:
Post a Comment