Thursday, 20 February 2014



PENGHIBUR BILA NGOMPOL
                Seorang anak laki-laki berumur Sembilan tahun sedang duduk di mejanya tiba-tiba muncul air membasahi kedua kakinya dan bagian depan celananya menjadi basah. Anak itu panic karena dia tidak pernah menduka bahwa hal seperti ini akan terjadi. Sebelumnya tidak pernah terjadi, demikian dan dia tahu bahwa kalau teman-teman sekolahnya mengetahuinya, dia tidak akan sanggup menghadapinya. Jika anak-anak perempuan mengetahuinya, mereka tidak akan pernah berbicara dengannya selama hidupnya.
                Anak laki-laki itu merasa yakin bahwa jantungnya akan berhenti, maka dia menundukkan kepalanya dan berdoa : “ Tuhan, ini darurat! Aku butuh bantuan sekarang! Lima menit lagi aku pasti akan mati kutu.” Sehabisnya berdoa, dia mengangkat kepalanya dan datanglah guru yang sepertinya mengetahui hal itu. Saat guru itu datang untuk menangkap basah dia. Seorang teman kelas bernama Susie sedang membawa sebuah mangkuk yang berisi air dan ikan mas. Suaie tersandung di depan guru itu dan tidak terhindarkan lagi menjatuhkan mangkuk itu di pangkuan anak lelaki itu. Anak lelaki itu berpura-pura marah, tapiterus berkata “terima kasih Yesus!Terima kasih Yesus!” sekarang, bukannya menjadi objek ejekan, anak lelaki itu menjadi objek simpati. Gurunya cepat-cepat membanyya kelantai bawah dan memberinya celana olahraga  pendek untuk dipakai saat celananya dikeringkan ; kemudian membawanya kembali ke kelas. Semua anak sedang membersihkan meja anak lelaki itu. Rasa simpati mereka luar biasa!
                Akan tetapi, seperti yang akan terjadi dalam hidup ini, ejekan yang semestinya menjadi bagian anak lelaki itu berpindah ke orang lain-susie. Susie juga mencoba menolong, tapi murid yang lain menolaknya. “Sudah  cukup yang kamu lakukan, dasar kikuk!” sepanjang hari itu simpati semakin baik ejekan semakin buruk. Akhirnya, di akhir hari itu, saat anak-anak menunggu bus, sekali lagi Susie ditolaK. Anak lelaki yang celanya basah itu berjalan melewati Susie dan berbisik, “Susie kamu melakukannya dengan sengajakan ?” Susie berbisik, “Dulu aku pernah ngompol juga.” Penghibur terbaik adlah mereka yang pernah terhibur.

0 komentar:

Post a Comment